Keanehan Pemeriksaan JIS, Bukan FIFA yang Periksa tapi Kontraktor Rumput Kompetitor
Piala Dunia U17 yang akan diselenggarakan di Indonesia tinggal beberapa bulan lagi. Akan tetapi polemik soal stadion yang akan dipakai masih saja terjadi. Salah satunya adalah terkait pemeriksaan JIS oleh pemerintah beberapa waktu yang lalu.
Jakarta International Stadium (JIS) telah menjadi sorotan publik sejak dilakukan inspeksi oleh Kementerian dengan kehadiran Menteri Basuki yang mengejutkan banyak pihak. Inspeksi ini tidak hanya menimbulkan tanda tanya, tetapi juga kecurigaan terhadap integritas proses pengecekan rumput yang dilakukan.
Pertama, Menteri Basuki hadir dalam inspeksi dengan membawa kontraktor rumput yang merupakan kompetitor eksisting dan rekanan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Kehadiran kontraktor ini menimbulkan pertanyaan tentang adanya kepentingan tertentu dalam proses pengecekan. Mungkin saja kontraktor tersebut berharap mendapatkan keuntungan atau kontrak baru yang berkaitan dengan pemeliharaan rumput di JIS.
Selanjutnya, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa pengecekan rumput tidak dilakukan oleh pihak yang netral, seperti FIFA. Sebagai organisasi sepak bola internasional, FIFA memiliki standar yang ketat dalam hal pemeliharaan rumput stadion untuk memastikan keadilan dalam pertandingan. Seharusnya pengecekan rumput dilakukan oleh pihak yang independen dan memiliki reputasi yang terpercaya agar tidak ada kecurigaan terhadap integritas hasil inspeksi.
Poin penting berikutnya adalah selama ini JIS telah berhasil dalam mengadakan pertandingan dengan tim internasional ternama seperti Barcelona U18, Atletico Madrid U18, dan Chonburi FC Thailand pada tahun 2022. Pertandingan-pertandingan tersebut berjalan dengan baik dan memberikan pengalaman yang mengesankan bagi para pemain yang bertanding di JIS. Hal ini menunjukkan bahwa rumput stadion JIS memiliki kualitas yang baik dan mampu memenuhi standar yang diharapkan.
JIS sendiri dibangun oleh konsultan Buro Happold yang juga terlibat dalam pembangunan Tottenham Hotspur Stadium. Hal ini menunjukkan bahwa desain JIS mengikuti standar dan panduan FIFA yang juga digunakan dalam pembangunan Tottenham Hotspur Stadium. Dalam hal ini, desain JIS diharapkan memenuhi persyaratan kualitas dan keandalan yang ditetapkan oleh FIFA.
Dan Sebenarnya rumput JIS sudah sesuai dengan persyaratan FIFA, yakni rumput hybrid berupa kombinasi Zoysia Matrella (95%) dari Boyolali dan Sintetis Limonta (5%). Rumput tersebut sama dengan yang digunakan di Wanda Metropolitano (Atletico Madrid) dan Allianz Arena (Bayern Munchen).
Sampai saat ini JIS Merupakan stadion terbesar di Indonesia, dengan kapasitas 82 ribu penonton (hampir sama dengan kapasitas kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu Stadium di Spanyol dengan kapasitas 81.044 orang). JIS memiliki luas lahan 221.000 meter persegi.
Komentar
Posting Komentar